Senin, 19 November 2012

Kantin Kejujuran

Latih Mental Sejak Dini, Dindik Jatim Dirikan Kantin Kejujuran

Selasa, 06 September 2011 12:10 WIB
LENSAINDONESIA.COM: Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim mendirikan 114 kantin kejujuran di beberapa sekolah tingkat SD (Sekolah Dasar). Tujuannya, tak lain hanya untuk melatih mental sejak dini terhadap KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme).
Pasalnya, dalam kantin kejujuran itu para siswa bisa bertransaksi sendiri. Siswa yang ingin membeli makanan ataupun minuman tidak dilayani oleh penjual. Melainkan tinggal memasukkan uang ke dalam kotak kasir sesuai dengan harga yang tertera di masing-masing barang yang dijual.
Kepala Bidang TK, SD, dan Pendidikan Khusus Dindik Jatim, Drs Nuryanto, mengatakan, pengelolaan kantin kejujuran tersebut selanjutnya diserahkan pada masing-masing sekolah. Dindik Jatim hanya memberikan fasilitas, baik permodalan maupun peralatan serta barang-barang yang tersedia.
“Kami hanya sediakan modal dan peralatan seperti kotak kasir dan barang-barangnya saja,” ujarnya, Senin (5/9/2011).
Sementara, program kantin kejujuran di tingkat SD ini sudah berjalan selama tiga tahun. Selama ini, kata dia, kantin kejujuran mampu memberikan keuntungan. Artinya, siswa-siswi SD memiliki tingkat kejujuran yang membaik.
Meski, menurutnya, pendirian kantin kejujuran sebenarnya tidak hanya terbatas pada tingkat SD, melainkan juga di setiap sekolah pada seluruh jenjang pendidikan, mulai tingkat SD, SMP, SMA hingga SMK maupun Madrasah.
Saat ini sudah ada 76 kantin kejujuran di beberapa sekolah di Jatim. Rinciannya, 37 unit di SMP dan 39 sisanya berada di SMA. Sementara, untuk tahun ini akan ada 19 kantin kejujuran yang akan dibangun di SMP dan SMA. Dan nantinya setiap unit kantin kejujuran akan diberi modal awal sebesar Rp 7 juta.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Jatim, Harun, mengatakan, program kantin kejujuran ini menjadi prioritas utama dindik.
“Kami ingin kantin kejujuran ini bisa menjadi langkah konkret untuk mengajarkan generasi muda kita untuk anti korupsi sejak dini,” jelas Harun. IAN/LI-10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar